LAPORAN PELAKSANAAN SURVEY KEPUASAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP LAYANAN MANAJEMEN.
Waktu dan Tempat
Survey kepuasan para pemangku kepentingan terhadap layanan manajemen Sekolah Tinggi Agama Islam Daarut Tauhiid.
Responden dan Metode Pengambilan Sampel
Pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan survey kepuasan para pemangku kepentingan dikelopmpokkan menjadi 2 bagian, yaitu pemangku kepentingan internal yang terdiri atas mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna dan mitra dengan berturut-turut jumlah sampel yang diperoleh yaitu 90 mahasiswa, 20 dosen, 13 tenaga kependidikan, dan 15 mitra. Pada survey ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampling dimana sampel yang diambil dari populasi harus representative dengan karakteristik populasi.
Instrumen pengambilan data atau kuesioner penilaian berisi deskripsi pengukuran kepuasan para pemangku kepentingan terhadap layanan manajemen yang mencakup kepemimpinan operasional, good governance, kebijakan pengembangan tata Kelola dan tata pamong, legalitas organisasi dan tata kerja yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, sistem penjaminan mutu dan Kerjasama. Kepemimpinan operasional ditunjukkan melalui kemampuan menggerakkan sumber daya internalsecara optimal dalam melaksanakan tridharma menuju tercapainya VMTS.
Metode Pengukuran
Tanggapan responden atas setiap item pertanyaan diukur menggunakan Skala Likert dengan kriteria sebagai berikut:Tanggapan Skala Likert (Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang Baik 1)
Adapun faktor yang dinilai untuk mengukur kepuasan para pemangku kepentingan terhadap layanan Kampus STAI Daarut Tauhiid adalah sebagai berikut:
- Pemahaman pemangku kepentingan internal tentang Visi dan Misi
- Keandalan (Reliability) adalah kemampuan dosen, tenaga kependidikan dan pengelola dalam memberikan
- Daya tanggap (Responsiveness): kemauan dari dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan
- Aspek Keterukuran (Tangible) merupakan penilaian terhadap kecukupan, aksesibilitas, kualitas sarana & prasarana.
- Aspek Kepastian (assurance): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan kepada mahasiswa bahwa pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan
- Aspek Empati merupakan kesediaan/kepedulian dosen, tenaga kependidikan dan pengelola untuk memberi perhatian kepada mahasiswa, berupa kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, adanya skema pemberian reward and punishment, pengakuan, mentoring yang diimplementasikan untuk memotivasi dan mendukung pelaksanaan tridharma, serta peraturan kepegawaian terkait pemberhentian dan pensiun terencana dan dilaksanakan dengan baik dan pelibatan dosen dan tenaga kependidikan dalam pengambilan keputusan penting.
Hasil Survey
Rekapitulasi hasil survey kepuasanpara pemangku kepentingan terhadap layanan manajemen STAI Daarut Tauhiid adalah sebagai berikut :
- Penilaian kepuasan tenaga dosen dan tenaga kependidikan mendapatkan skor 4,47 dari 5,00 yang berarti puas.
- Kepuasan pengguna terhadap layanan manajemen dari seluruh penilaian adalah 4,80 dari nilai maksimal 5,00 yang artinya para pemangku kepentingan merasakan puas.
- Terkait pengukuran kepuasan Mahasiswa terhadap layanan manajemen, diperoleh data sebagai berikut:
- Terkait aspek Keandalan, 85% mahasiswa menilai sangat baik.
- Terkait aspek Daya Tanggap, 86% mahasiswa menilai sudah sangat baik.
- Terkait aspek Kepastian, 90% mahasiswa menilai sudah sangat baik.
- Terkait aspek Empati, 88% mahasiswa menilai sudah sangat baik.
- Terkait aspek Keterukuran, 88% mahasiswa menilai sudah sangat baik.
Rencana Perbaikan
- Peningkatan pelayanan terhadap dosen, mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya agar tahun depan dapat mendapatkan hasil yang lebih bagus minimal 4,90
- Meningkatkan upaya-upaya yang signifikan agar tahun berikutnya peninlaian keandalan sangat baik minimal 0 %
- Memperbaiki layanan manajemen dan kinerja pembelajaran oleh dosen, agar daya tanggap terhadap kebutuhan mahasiswa mendapatkan penilaian sangat baik minimal 75%
- Peningkatan soft skill dosen dan tendik, khususnya dalam berkomunikai dengan pemangku kepentingan lainnya, agar apresiasi terhadap aspek empati bernilai sangat baik minimal 80%
- Peningkatan mutu dan ketersediaan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan pemangku kepentingan,, agar apresiasi aspek ketrukuran (tangible) sangat baik minimal 85%
Bandung, 11 Agustus 2021